link streaming bokep, http://Bokepindo.xyz/foto/kontol-pelajar-indonesia-gay-bugil.html. Aku menjabat Kepala Cabang perusahaan asing ternama disalah satu kota di Sumatra. Dalam pekerjaan ku, salah satu team ku sebagai pembantu ku,bernama Ika telah bersama ku selama 3 tahun lebih.
Ika sungguh-sungguh menarik, dandanannya cukup simple, tetapi menyenangi gunakan rok mini. Dalam pekerjaan sehari-hari saya dan Ika selalu membicarakan tugas, tak pernah melenceng ke hal-hal sex, padahal aku sering kali mencuri-curi ke arah pahanya yang mulus, yang tak ter”cover” oleh rok-nya yang mini. Kali saya menghampiri meja kerjanya untuk mendiskusikan tugas, dan Ika dengan santainya mendiskusikan serius tanpa gaya merayu atau apa saja. Paha yang nampak bahkan tak ada usaha untuk menutupinya maupun. Pokoknya hubungan ku “straight” sebatas pekerjaan.
Adalah hal rutin untuk saya berkunjung ke kantor pusat Jakarta untuk urusan rapat dsb. Melainkan kejadian minggu lalu adalah hal yang benar2 berbeda.
Undangan rapat pun tiba dan kantor sentra memanggil kami untuk rapat membicarakan krisis, sebab cukup penting maka kantor pusat memanggil sebagian staff cabangku termasuk Ika.
Sengaja aku sampaikan ke Ika bahwa ia saya utuskan untuk hadir di Jakarta, tapi dibalik itu saya memang rencanakan untuk hadir, aku booking tiket pesawat secara terpisah.
Pada hari H, saya seketika check in di counter Garuda, saat boarding sengaja aku masuk pesawat paling akhir, sambil jalan di gang saya lihat penumpang dan terlihatlat Ika yang telah duduk dikursi jendela. Belum selesai dia terkaget akan kehadiranku, aku sudah segera bilang bahwa aku putuskan untuk turut rapat. Dalam perjalanan hampir dua jam lebih saya hanya bisa mengamati Ika dari belakang, sebab aku bisa kursi paling belakang padahal Ika ada ditengah.
Saat mendarat di Jakarta, lantas aku menghampirinya dan aku jelaskan lagi bahwa saya putuskan untuk ikut sebab pentingnya rapat ini, dan Ika pun cuma mengangguk sembari menjawab “Ya Pak” dengan nada pelan, sambil dalam hati bingung (mungkin).
Dari Airport Jakarta lantas kami menuju ke Hotel Mulia tempat kami meeting dan menuju ke salah satu Ballroom untuk mencontoh meeting. Karena waktu yang mepet sekali, kami lantas menuju ke Ballroom tsb tanpa check in kamar terutama dulu. Rapat malahan berjalan serius dan berakhir sore hari.
Aku lantas suruh Ika untuk check in ke reception, sempat Ika menanyakan apakah aku berharap check in kamar juga. Saya jawab nanti saya susul setelah aku menemui atasan aku di Ball room itu.
Selesai berdiskusi dengan atasan aku, saya menuju ke reception, dari jauh aku memandang Ika dari belakang dengan rok mininya serta nampak pahanya yang mulus yang telah aku hafal benar…
Ku dekati Ika dan langsung Ika nanya, Bapak mau check in juga? Saya hanya bilang kau check in saja dulu, saya nanti nyusul.
Selesai check in Ika menuju lift untuk kekamar, aku ikuti sambil membicarakan topic rapat tadi, Ika pun masuk lift dan memasukkan kartu kamarnya dan menekan tombol lantai 17. Didalam lift aku jelaskan bahwa kamar cuma pesan satu, dan aku tanya Ika apakah ia keberatan bila aku gabung dikamar dia, plus aku tambahkan sekalian menghemat anggaran kantor cabangku, toh cuman untuk tidur saja.
Ika kelihatan kebingungan melainkan juga tak bilang keberatan atau tidak keberatan, sambil jalan ke kamar yang dituju. Setibanya dikamar aku segera aja menaruh koper kecilku, dan Ika sempat menanyakan apakah saya serius ingin sekamar dengannya.
Saya tegaskan lagi bahwa kalau hanya untuk tidur semalam gak ada situasi sulit. Walhasil sambil terheran-heran, Ika meng-iya-kan, tanpa menyebut syarat-syarat.
Kami bahkan mulai melepaskan baju kantor kami, aku lepas dikamar dan Ika masuk ke kamar mandi untuk ganti baju sekaligus membersihkan diri.
Aku cuma bilang sehrian capek kita gak usah keluar makan, kita order room service saja, Ika malahan lantas setuju.
Sambil menunggu makanan room service aku bahkan mandi, namun dalam otak ku cuma terbayang tubuh Ika yang mulus.
Sesudah kami makan, Ika pun kembali ke kamar mandi (aku malahan tidak tahu apa yang ia perbuat), aku santai sambil nonton Star Sport dikamar, duduk di soaf yang nyaman. Interior hotel yang cantik membikin suasana amat romantis, ditambha sinar lampu yang ideal.
Ika pun keluar dari kamar mandi dengan menggunakan daster warna kuning muda, sambil berbaring di ranjang dan ikut menonton Star Sport, Ika menanyakan mengenai posisi tidur, sebab ranjang yang kami bisa merupakan King Size Bed, aku hanya bilang aku lazim di sebelah kanan, maka Ika bahkan lantas ke sebelah kiri.
Ika tak menyukai tayangan sport di Kaca, dan ia bilang mau tidur. Sepuluh menit kemudian saya malahan ke daerah tidur, lampu saya redupkan, dengan hati yang berdebar.
Lima menit, sepuluh menit waktu berlalu aku [bahkan tak dapat segera tidur lantas. Ku lihat Ika malahan sebagian kali pendah posisi, yang pasti Ika belum dapat tidur juga.
Setengah jam malahan berlalu, malah masih sama, kami berdua masih keadaan dalam hati, sampai pada kesudahannya aku usap daster Ika warna kuning muda yang sedang bertolak muka dengan aku. Dengan pelan namun pasti, Ika membalikkan badan dan kontan tangannya membalas usapanku.
Aku segera mendekat dan memeluk tanpa tolakan sedikitpun dari Ika, segera Ika malah malah gerakan erotisnya. Saya aba pahanya yang tak jarang saya tatap dikantor aku ada di genggamanku. Tangan kini ku pun mulai malah meraba ke arah Miss. V nya.
Tak tidak aku seketika perlahan melepas dastenya yang lembut, dan sekali lagi Ika malahan tidak menolaknya, tak wajahnya pun manja, sehingga aku sampai tahan untuk menciuminya. Lepaslah sudah datser kuning muda itu, dan dari wajah saya turun menciumi leher, pundak, dan kesudahannya menuju ke ketiaknya yang bersih tanpa bulu, Ika bahkan mulai mengerang-ngerang nikmat.
Puas mencium kedua ketiaknya, saya menuju toked-nya yang saya pesat birahi. Sebagian dikala kemudian saya aku perut menyentuh tiba di Miss V nya yang masih tertutup celana dalam. Kunikmati celana dalamnya nya yang halus di remang-remang kamar Hotel Mulia yang romantis. Ika mengenakan celana dalam lazim (bukan lingerie) warna krem dengan gambar kecil panda lucu. Ku sadari bahwa Ika tidak tidak apabila malam itu ia ada acara “honeymoon” dengan saya.
Perlahan sambil menikmati celana dalamnya yang lazim, saya melepaskan nya mengamati Miss V nya yang ditumbuhi rabut yang memperhatikan. Foreplay malah bahkan dengan dimulai posisi dan bertaburan kecupan dari masing-masing insan. Aku sadar bahwa Ika bahkan telah siap setelah bahkan Miss V nya yang telah licin sekali.
Aku pun melepas busana secepat kilat dan langsung menancapkan secara perlahan langsung pasti Mr. P ku ke Miss V nya. Wow, beberapa kali goyangan di Miss V yang licin sempat membikin Mr. P ku muntah, segera aku gunakan teknik untuk mengurangi sensitivitas. Beberapa posisi aku coba sampai pada saatnya Ika yang sedang berada diatasku tiba2 mengerang sambil kurasakan Miss V nya makin menghimpit Mr. P ku, ketika itulah Ika mengalami orgasme yang hebat. Tak kuasa saya mengamati sambil mengamati Miss. V nya yang lagi action, saya malahan malahan puncaknya, melainkan saya langsung sadarbahwa aku belum pernah membicarakan soal kontrasepsi yang ia gunakan (gak tahu pakai atau tidak), dengan berat hati saya langsung angkat sedikit tubuh Ika agak Mr. P ku keluar lantas dai Miss V nya, dan muntah segera ku di tubuhku sendiri, sedikit mengenai perut Ika.
Tanpa ijin Ika saya lantas tarik daster kuning mudanya untuk mengelap langsung yang berceceran, Ika bahkan tidak sempat komplain sebab ia lemas dan penuh kepuasan….
Dalam hitungan menit, kami malahan berdua tertidur lantas tanpa busana, cuma berselimutkan selimut putih tebal yang lembut…
Ketika ketika pagi mulai bersinar, korden Hotel Mulia yang tidak rapat tertutup menembuskan cahaya saat pagi yang mebangunkan kami. Tak tersadarkan aku bangun sambil memeluk perut Ika yang ramping dan mulus. Aku malahan mulai mengusap kelembutan kulitnya, kuciumi bibirnya dan Ika malahan terbangun. Beberapa pelukan pun terjadi yang membuat Mr. P ku memanjang lagi, tanpa basa basi yang panjang saya bahkan terlibat dalam permainan yang tidak tak serunya, kali ini to the point sebab semuanya sudah terbuka. Beberapa kalai kami berganti posisi bagai pegulat profesional, meraba alhasil posisiku diatas dan terus menggenjot Miss V nya yang licin. Lebih lama dari pergulatan semalam, aku saya menahan klimaks, Ika pun kelihatan telah pun orgasme, dan aku pustuskan untuk memuntahkan segera ku, sekali lagi diluar Miss V nya, rambut sperma pun terlihat berceceran lantas ku. Sempat air mani jikalau jikalau ada lantas yang masuk ke Miss V nya, ceritanya bisa panjang nantinya….
Sesudah berpelukan yang bermesraan ala romantic, kami malah seketika mandi bersama, mengingat waktu yang segera kami kejar untuk rapat hari kedua, kami malah cuma mandi bersama plus sedikit saling mengusap dengan sabun.
Rapat hari kedua malah pun seperti biasa, dan sorenya kami bahkan kembali ke kota kami. Tak banyak yang kita tidak “About Last night” yang bicarakan aku menuggu aku untuk “honeymoon” kans