Dikala aku jalan-jalan dengan temen-temen sekantor ke pasar seni, aku ketemu dengan eks cowokku. Dia mengajakku untuk ngobrol terpisah dari temen2ku yang lain, aku pamitan dengan temen-temenku. Kebetulan dikala itu suamiku gak ada dirumah, biasa keluar kota untuk tugas kantornya, jadi aku bebas berharap pulang jam berapa juga. Ia mendajak saya makan dulu.
Sehabis makan, saya ngobrol dimobilnya yang diparkir di tepi pantai. Karena hari itu malam selasa, karenanya suasananya sepi, nggak banyak kendaraan beroda empat yang parkir di pantai itu. Kebetulan sekali kaca mobilnya benar-benar gelap lapisannya, sehingga dari luar orang akan sukar ngintip ke dalam kendaraan beroda empat. Mobil diparkir menghadap ke semak2 yang sangat rimbun sehingga dari kaca depanpun orang tidak bisa ngintip ke dalam mobil. Ternyata dia memang mencari daerah strategis.
Malam itu sekitar pukul 21.30, sedangkan keadaan didalam kendaraan beroda empat gelap, kami masih bisa melihat wajah masing-masing.
“Sin, kemana suami kau”, tanyanya. “Dia sibuk sama kerjaannya”, jawabku. “Kasian deh kamu, coba kamu dulu sama aku terus, kamu gak akan kesepian seperti kini deh”, katanya lagi. “Abis dahulu kamu kalo pacaran napsu banget sih, pengennya ngajak maen melulu”, jawabku lagi. “Kalo udah napsu kan harusnya terus maen Sin, agar gak jadi odol”, katanya sambil tersenyum. “Apanya yang jadi odol”, tanyaku gak ngerti. “Kalo udah napsu, terus gak dikeluarin kan lama-lama bisa jadi odol didalem”, jawabnya sambil mengakak. “Dasar”, jawabku sambil mencubit pinggangnya. “Kau dulu kan gak mau dielus2, maunya pacaran pasfoto doang”, katanya lagi. “Kok pas foto”, tanyaku gak ngerti. “Iya, yang dibatasi hanya boleh dagu keatas seperti pasfoto, gitu”, jawabnya.
Kau sendiri udah nikah atau masih pacaran” jawabku membelokkan pembicaraan. “Aku masih sendiri, menclok dari satu kembang ke kembang lain”, jawabnya. “Terus ke semua kembang kau minta kenikmatan dong”, tanyaku lagi. “La iya lah, soalnya kalo dapet kan enak”, jawabnya. “Terus kamu dikasi”, tanyaku lebih lanjut. “Seringnya sih dikasih, Kalo kini aku meminta ke kau diberikan gak Sin? Kamu kan jablay”, katanya sambil memelukku. Wajahnya dengan sangat perlahan-lahan didekatkan wajahku.
Tanpa menunggu jawabanku, ia nekat mencium bibirku dengan penuh napsu. Aku kaget tapi tidak menolak bahkan menyambut ciumannya, tangannya seketika menyambar toketku dan diremas2nya dengan gemas. “Sin, katanya lagi “saya pengen ngentotsama kamu”, katanya terus terang sambil terus meremes2 toketku. Kancing bajuku mulai dibukanya satu persatu, kemudian tangannya merogoh masuk kedalam braku. Toketku lantas diremesnya lagi, jari2nya kemudian memlintir pentilku.
Saya menjadi terstimulus sebab ulahnya. “Ah, kau jahil ih”, kataku manja. “Melainkan kamu menyukai kan diremes2 begini. Saya boleh pegang nonok kamu ya Sin, udah kepengin nih aku”, katanya sambil membuka retsluiting celanaku. Ia tak menunggu lampu hijau dari saya namun seketika action saja. Saya membiarkan tindakannya. Celanaku malah diplorotkan sampe kepaha sehingga kelihatanlah CDku yang tipis dan minim.
Dengan penuh napsu seketika tanggannya menerobos ke sela2 pahaku dan menggosok nonokku yang masih dilapisi CD. “Sin udah basah banget nonok kamu, kau udah napsu ya, jembut kamu lebat banget Sin, nggak heran napsu kau besar, Kamu belum pernah dientot di kendaraan beroda empat kan Sin, kita ngentotnya dimobil aja ya”, katanya lagi. Saya linglung apakah membiarkan dia mengentoti aku atau tak, dalam hati sih aku kepengen. Makanya aku membiarkan ia menyentuh semua tubuhku.
Saya buka retsluiting celananya juga, menurunkan celananya, kemudian saya merogoh masuk CDnya, wow kontolnya ternyata besar dan panjang, ngacengnya telah keras sekali. “Gede sungguh-sungguh kontolmu” kataku.
“Emangnya kamu belum pernah ngerasain kontol segede punyaku”, jawabnya bangga. “Gak segede kontolmu”, jawabku terus terang.”Wah kalo gitu nonok kamu masih sempit dong, cuma kelewatan kontol yang kecil, malem ini asik dong kita ya. Kau mau kan saya entot”, katanya sambil mengakak. kontol ia tergolong besar juga, keker, melengkung keatas dan urat-uratnya nonjol-nonjol. “Wah!… pasti cewek kamu ngejerit kalo kau entot dong”. “Iya, ngejerit keenakan. sejenak lagi kamu juga jerit2, cewek yang jembutnya lebat kaya kamu kan binal banget kalo lagi dientot”, jawabnya.
Singkat cerita seks facebook, kami berdua pindah ke kursi belakang mobilnya. Baju dan celana ku dilepaskan dan ia seketika saja meremas2 kembali toketku. Nggak lama kemudian braku telah dilepasnya. Ia mencium keningku, kemudian mataku. Saya terpejam menikmati ciuman dan remasannya ditoketku. Ciumannya turun ke hidungku, pipiku dan alhasil mendarat di bibirku. Nafasku mulai agak memburu, kami berdua terbenam dalam ciuman yang hangat. Ia menasihati mulutnya ke leherku, ke pundak, lalu turun ke toketku yang sudah mengeras.
Dia memainkan lidahnya dipentilku yang juga telah mengeras, yang kiri dan kemudian yang kanan. “Aah enak”, kataku terengah karena napsuku yang sudah berkobar2. Dia terus menciumi pentilku, kemudian turun ke perutku dan menciumi puserku, saya selalu kegelian kalo puserku dicium. Sambil mencium puserku, tangannya nyelip ke balik CD mini ku dan menyentuh nonokku.
otomatis pahaku mengangkang agar dia mudah mengakses nonokku. “Sin, ni jembut, lebat amat,” katanya sambil mengelus2 jembutku. Kemudian jarinya terbenam dinonokku dan terus mengilik2 itilku. “Sin nonokmu udah berair banget, kau udah napsu sekali ya”, katanya. Aku tak menjawab perkataannya hanya mengerang keenakan karena kilikan jarinya ke itilku makin pesat.
Mulutnya kemudian menciumi jembutku dan kemudian lidahnya menggantikan fungsi jarinya mengilik itilku. Saya semakin tak bisa menahan napsuku dan eranganku semakin keras. Ia lantas meremas kedua toketku dan memlintir2 pentilku. “aku udah pengen dientot nih, masukin dong kontol kau”, kataku minta. Lidahnya terus saja menjilati itilku sehingga kembali aku mendesah keenakan. “Aah enak banget, padahal baru dijilat. Apalagi kalo disodok pake kontol gede kau, lebih nikmat lagi, ayoo dong saya udah gak tahan nih”, saya terus merengek2 meminta lantas dientot.
Ia merebahkan senderan bangku mobilnya sehingga aku menjadi berbaring, kakiku agak menekuk karena panjang mobilnya tidak mencukupi. Ia lantas memposisikan dirinya kedekat kepalaku “Sin, saya pengen ngerasain dulu diemut sama kamu”, katanya sambil mendekatkan kontolnya ke mulutku. Lantas kugapai kontolnya yang sudah ngaceng dan kumasukan kontolnya yang besar dan melengkung kedalam mulutku.
Lantas kuemut dengan keras. Ia mensupport kontolnya keluar masuk pelan ke mulutku sambil mendesis. Aku emut kontolnya terus. “Sin diemut mulut kamuaja nikmatnya kaya demikian ini, apalagi kalo diemut nonok kau ya”, katanya sambil mempercepat enjotan kontolnya keluar masuk mulutku. “Sin, saya ngecret dimulut kamu ya”, katanya. “Jangan, dinonokku aja, saya udah pengen ngerasain kontol kamu keluar masuk nonokku”, jawabku.
Ia melepaskan semua pakaiannya dan kemudian menarik CDku sampe lepas, kami telah bertelanjang bulat. Ia memposisikan tubuhnya diantara kedua pahaku dan memberi nasehat kontol gedenya ke nonokku. Aku rasakan kepala kontolnya mulai masuk perlahan, ditekannya lagi sedikit sehingga kontolnya mulai menyeruak sdiakit2 ke dalam nonokku. Sedap banget rasanya nonokku kegesek kontolnya yang besar dan keras itu. Perlahan tapi pasti kontolnya nancep makin dalam ke nonokku. Kurasakan nonokku udah mulai basah karena gesekan kontolnya yang hampir masuk seluruh itu.
Akibatnya ia mendesakkan kontolnya dengan pesat dan tiba-tiba sehingga nancap semuanya di nonokku. “ssshhhhh…..”, erangku sambil terpejam. Dia mulai mengenjot kontolnya keluar masuk nonokku dengan kencang dan keras. Saya menikmati enak yang luar umum. Saya mulai memundur-majukan pantatku, sejenak kuputar goyanganku kekiri, lalu kekanan, memutar, mengiringi enjotan kontolnya di nonokku. Saya meremas rambutnya, kadang kala badannya kupeluk erat2. Tubuhku dan dia berkeringat karena dalam ruangan kendaraan beroda empat mulai panas, melainkan saya tidak perduli sebab sedang menikmati enak. Ia terus mengenjotkan kontolnya dengan kencang dan keras.
Aku merasa sudah berharap nyampe, “cepetean ngenjotnya, lebih keras lagi, enak banget kontolmu”, Kakiku kuangkat ke atas melingkari pinggangnya sehingga rasanya kontolnya nancep makin dalem di nonokku. Kesudahannya “aahhhh”, kurasakan nonokku menegang dan mengejut-ngejut menjepit kontolnya. “Sin, nonokmu sedap bangetnya dapat ngempot, baru kali ini saya ngerasain empotan nonok senikmat empotan kamu”, katanya sambil terus mengenjotkan kontolnya. “Aaahhhhh…. gila…. ini sedap sekali… “, ia menancapkan kontolnya sedalam2nya ke nonokku dan ngecretlah pejunya.
Terasa pejunya muncrat beberapa kali dalam nonokku, pejunya muncrat banyak sekali. Saya terkulai lemes, kupeluk dia “Sin, sedap banget ngentot sama kau, rasanya beda sama cewek lainnya yang pernah kuentoti”, katanya. “Aku juga nikmat, abis kontol kamu gede banget. Aku pengen lagi deh, kita cari kamar yuk. Umumnya selain di mobil kau ngentotnya dimana” ajakku. Dia lantas mencabut kontolnya, mengambil tisu dan diberikannya kepadaku untuk mengelap nonok dan keringetku. Diapun menyeka keringat dan kontolnya dengan tisu. Tisu bekasnya dibuang ke luar jendela yang telah dibuka sdikit agar hawa didalem kendaraan beroda empat tidak terlalu panas.
Kami mengaplikasikan baju kembali dan dia membawaku ke motel didekat pantai. Sampe dimotel, saya seketika masuk ke kamarnya. Iseng saya hidupkan TVnya, rupanya motelnya menanyangkan film biru, perempuan dengan wajah asia sedang nungging dientot sama bule. kontol si bule yang besar dan panjang keluar masuk nonok sicewek, dan ceweknya ber ah uh, seperti lazimnya film biru.
Saya duduk di tempat tidur, napsu juga saya nonton filmnya, sementara dia sedang membereskan pembayaran sewa kamar. Kemudian dia duduk disebelahku di daerah tidur, ikut serta nonton. Aku merapatkan ke badannya, toketku sebelah kiri udah nempel di badannya. kontolnya kuraba, ternyata telah ngaceng lagi dengan kerasnya. Dia membalas meremes toketku. Lantas saja pakaianku dilepasnya semuanya. Segera ia kembali meremes2 toketku sambil mencium bibirku. Saya berbaring ditempat tidur, ia mulai menciumi toketku dan menghisap pentilku.
Tangan satunya menjalar kebawah dan mengkilik2 nonok dan itilku. Saya merintih2 sebab napsuku sudah naik lagi. Seketika dia melepas bajunya sendiri dan berbaring disebelahku. kontolnya yang telah keras sekali kuremes2 dan kukocok2. Ia memutar badannya ke posisi 69 dan mulai menjilati nonok dan itilku diantara pahaku yang telah mengangkang lebar2. Jembutku dielus2nya sambil terus mengemut itilku. Aku telah tak bisa menahan napsuku yang sudah berkobar2. kontolnya seketika kuemut2.
Hasilnya saya mengambil inisiatif menaiki badannya, menduduki kontolnya sehingga kontolnya kembali menyusup ke dalam nonokku, kutekan dengan keras sehingga sebentar saja kontolnya telah nancep semuanya ke nonokku. Saya mulai mengenjot kontolnya dengan menaik-turunkan pantatku. kontolnya keluar masuk nonokku seirama dengan enjotan pantatku. Aku udah nggak tahan lagi, sehingga enjotanku makin cepet dan keras. Toketku diremas2nya, dan pentilku terkadang diemut2nya. “saya mau nyampe, nikmat banget kontolmu deh”, erangku dan alhasil aku roboh diatas badannya. Terasa nonokku kedutan meremes2 kontolnya.
Ia segera berguling sehingga aku telentang dibawahnya. Dia meneruskan permainan dengan mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan pesat dan keras. Sedap sekali, baru nyampe sudah dienjot dengan keras. Ia terus saja mengenjot nonokku dengan kencang dan keras, “Sin, tadi empotan nonokmu kerasa banget deh, lebih kerasa katimbang di mobil. Nikmat banget deh Sin ngentot sama kamu”. Nggak lama lagi hasilnya dia malahan hampir nyampe, “Sin keluarin sama2 ya, saya hampir ngecret nih”. Aku tak menjawab, kakiku melingkari pinggangnya dan kuteken keras2 sehingga kontolnya nancep dalem sekali di nonokku, hingga alhasil saya bergetar sebab nyampe lagi “nikmat banget, teken yang keras dong”.
Dia mengenjotkan kontolnya sedalam2nya di nonokku dan melenguh “Sin, aku ngecret”. Terasa pejunya muncrat beberapa kali didalam nonokku. Oh enak banget rasanya, lemes banget badanku, saya memeluk dia erat2, dan ia hasilnya berbaring disebelahku, kontolnya berlumuran peju dan cairan nonokku. “lemes banget deh saya, ngentot sama kau menguras tenaga ya”, kataku. “Ya udah, tidur aja dulu, nanti bangun tidur kita ngentot lagi”, jawabnya sambil memelukku. Sebab lelah, saya tertidur dipelukannya.
Aku tak tau berapa lama tertidur dipelukannya. Saat aku terbangun, dia sedang memandangi wajahku yang masih ngantuk itu. “Sin, kamu cantik sekali kalo sedang tidur, sayangnya kau bukan istriku ya”. “Enggak jadi istri namun kan udah melayani napsunya kau”, jawabku tersenyum. Dia bangun dan masuk kamar mandi, keluar dari kamar mandi, dia membawa gayung, sabun dan handuk.
Dia mulai membersihkan nonokku yang belepotan pejunya dan lendirku sendiri. Sesudah bersih, ia masuk ke kamar mandi lagi, terdengar bunyi air yang dibuang dan keran yang dibuka. Tak lama kemudian dia keluar dari kamar mandi membawa gayung yang tadi, lengkap dengan sabun dan handuk. If you treasured this article and also you would like to be given more info concerning Foto bugil kareena kapoor generously visit the webpage. Ternyata ia mengganti air digayung.
Dia duduk disebelahku dan mulai menyeka wajahku, terus kebawah, ke toketku, perutku, nonokku lagi, pahaku hingga ke telapak kakiku. Aku jadi merinding, apalagi saat toket, puser, nonok dan pahaku dielus2nya dengan handuk berair. Apalagi ruangan dingin karena AC konsisten menyala. Saya hanya terpejam saja, menahan gelinya usapan handuk. Selesainya ia berkata, “Gantian dong”. Aku segera membuang air yang ada digayung dan mengisinya dengan air yang baru.
Saya kembali ke daerah tidur dan mulai mengelap wajah, leher, dada dan perutnya dengan handuk basah. kontolnya kukocok2 dan kepalanya kuemut2. “Enggak dilap pun diemut”, katanya. Aku tak menjawab karena kepalaku sedang mengangguk2 sehingga kontolnya keluar masuk di mulutku. Cukup lama aku mengemut kontolnya, sampe pelan2 kontolnya mulai mengeras lagi. Segera kontolnya kukocok2 dengan pesat sehingga ngaceng total. “telah siap tempur lagi nih kontolmu”. Ia tak menjawab, tapi seketika memeluk dan mencium bibirku.
Tangannya segera meremas2 toketku dan kemudian kembali mengilik2 itilku. Dia tau bahwa napsuku akan kencang berkobar kalo itilku dikilik2, ia benar – nggak lama kemudian aku telah napsu kembali dan pengen seketika dientot. “saya udah pengen ngerasain kontolmu keluar masuk nonokku lagi, masukin dong”, aku merengek2.
Dia kesudahannya menaiki saya dan lantas menancapkan kontolnya ke nonokku. Enak banget rasanya dikala kontolnya yang besar itu segera menyesaki nonokku sebab telah nancep semuanya kdealam nonokku. Ia mulai mengenjot kontolnya keluar masuk nonokku dengan pesat dan keras. Aku mulai mengerang2 keenakan. Pantatku bergerak kekiri dan kekanan mengimbangi enjotan kontolnya.
Toketku diremas2nya dengan kedua tangannya, ia bergantung dengan sikutnya, hal ini menambah stimulan buatku. “Akhhh… Oukkkhhh” seruku kenikmatan. Ia memelukku erat dan mempercepat enjotan kontolnya, makin lama makin cepat dan keras. Aku tidak dapat menahan serangannya lagi, sehingga alhasil saya melolong “saya nyampe lagi, nikmat banget ngentot sama kau deh”. nonokku terasa berdenyut2 meremas kontolnya sehingga ia bahkan meringis keenakan “Aah Sin, empotan nonok kau kerasa banget. kontolku kaya sedang diemut dan diremes.
Empotanmu hebat banget Sin”. Ia mencabut kontolnya dari nonokku, saya ditunggingkannya dan ia menancapkan kontolnya ke nonokku dengan keras, sekali enjot kontolnya telah masuk segala. Kemudian ia mulai lagi mengenjot nonokku dari belakang. Saya nelungkup ke bantal menahan rasa sedap yang luar awam dikala dienjot kontolnya. Ia membatasi pantatku sambil mengenjotkan kontolnya dengan cepat dan keras.
Aku nggak tahan untuk nyampe lagi, luar lazim enjotannya yang begitu menstimulasi aku sehingga aku pesat sekali nyampe. “aku berharap nyampe lagi, aakh”, seruku dan aku ambrol ke tempat tidur. “Sin, kamu cepet banget nyampenya, aku belum kerasa mau ngecret”, katanya. “Abis kontolmu enak banget, kamu pinter banget ngenjotnya. Terusin aja sampe kamu ngecret lagi dinonokku”, jawabku.
Dia menelentangkan ku dan seketika dinaikinya tubuhku. kontolnya kembali ambles dinonokku dan dia mulai mengenjotkan keluar masuk dengan pesat. Kalo ditekan, kontolnya ambles semua di nonokku, ooh sedap banget rasanya. Dia dengan perkasa terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk. Sesudah ngecret 2 kali dinonokku, ternyata ia dapat bertahan lebih lama. Ia kontolnya dicabut dari nonokku, dan sejenak kemudian ditancepkannya kembali dengan keras sehingga dengan sekali sodok segera nancep semuanya ke nonokku. “enak benget enjotanmu yang barusan, terus, yang keras”, saya merintih2.
Dia meneruskan metode enjotannya. Aku kembali berteriak2 keenakan. Aku menggoyangkan pinggulku kekiri dan kekanan,.dikala kontolnya dicabut, pantatku refleks mengangkat keatas untuk mencegah kontolnya lepas dari nonokku. Dia mengubah gaya enjotannya,sehabis menjotkan kontolnya sampai masuk segala, dia menarik kontolnya separuh sebagian kali kemudian digentakkannya kembali sehingga nancep kebagian paling dalam dari nonokku. “Aaakh, makin lama dientot kamu makin enak rasanya, aku lemes banget deh”, kataku kepayahan. Ia terus mempermainkan nonokku dengan sistem itu. Kemudian ia memelukku erat2, menciumi wajah dan bibirku.
kontolnya tak dienjotkan karena telah nancep dalam sekali, tetapi digerak2kan. Lebih enak lagi rasanya sebab seakan2 kontolnya sedang menggaruk2 nonokku. “pinter banget sih kamu beri kenikmatan sama aku”, teriakku. Ia mulai lagi mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan keras dan kencang. Saya menggeliat2 keenakan sambil mengerang2. Saya membelitkan kakiku ke pinggangnya, agar ia cuma bisa mengeluar-masukkan kontolnya ke nonokku tanpa dapat mencabutnya.
“Sin, aku udah mau ngecret”, kesudahannya ia melenguh. Kakiku yang melingkar dipinggangnya kuturunkan, aku mengangkang selebar2nya karena aku yakin ia akan mengenjotkan kontolnya lebih kencang dan keras lagi. Ia dengan terengah2 terus mengenjot nonokku, hingga akibatnya “Sin, aku ngecret”.
Terasa pejunya muncrat sebagian kali dalam nonokku, dan berbarengan dengan itu akupun nyampe lagi “aakh nikmat banget malem ini, kau luar lazim sekali sehingga saya nyampe 3 kali baru kamu ngecret”. nonokku terasa berdenyut2 meremas2 kontolnya. Keringatku bercampur dengan keringatnya yang membanjir meskipun AC dalam kamar menyala.Setelah denyut jantung kembali normal, kami masuk kamar mandi dan membersihkan diri. “Kita istirahat saja ya Sin, besok baru pulang”. “iya, aku lemes banget nih, tapi besok sebelum check out aku dientot lagi ya”
Ketika saya terbangun kembali, kulihat di telah terbangun dan turun dari ranjang ke kamar mandi. “Sin, tidur aja lagi masih gelap diluar”. Saya mengamati arloji, jam 5 melewati.Ia aku merasa lapar, mungkin karena semalam kerja keras dengan dia. Ia kembali dari kamar mandi. “aku laper nih”, kataku. Ia tersenyum “Semalem kerja keras ya Sin”, “Iyalah, kamunya sih gak puas2 ngentotnya”, jawabku. “Tapi suka kan”, katanya lagi.
“Ia banget, sedap kok gak menyenangi”, jawabku. Ia menelpon room service pesan makan pagi. Aku lama kemudian, pesanannya datang. Saya seketika masuk ke kamar mandi dan ia dengan cuma balutan handuk menerima dan membayar pesanan makanan itu. Sesudah itu, meskipun masih gelap seketika makanan kusantap dengan lahap. Sehabis makan aku masuk kekamar mandi membersihkan diri. “Sin, ngapain bebersih, kan sejenak lagi keringatan lagi”, katanya dari ranjang.
Saat keluar dari kamar mandi, ia sudah berbaring di ranjang sambil mengelus2 kontolnya. Aku berbaring disebelahnya dan segera mengelus2 kontolnya juga. Ia membiarkan aku mengelus2 kontolnya, kuremas2 dan mulai kukocok2. Nggak lama kemudian kontolnya mulai mengeras. Ia mulai mencium bibirku dengan napsu, toketku pun diremas2nya dengan gemas. Perlahan ia mulai menciumi toketku, pentilku menjadi target emutannya, saya mendesah2 keenakan.
“Terus dong, enak”, erangku. Bibirnya terus menjelajah kebawah, ke nonokku. Pahaku dikangkangkannya, sehingga belahan nonokku menganga. Ia mulai menjilati nonokku yang telah berair. Aku tambah melenguh2 ketika itilku menjadi target jilatannya yang berikut. “nikmat banget, saya udah napsu nih. Dientot dong”, pintaku. Dia tidak memperdulikan eranganku, bahkan itilku diemutnya, sementara tangannya terus meremas2 toketku dan memlintir2 pentilku. Kencang yang aku terima pagi buta itu makin besar sehingga kesudahannya aku tak dapat menahan diriku lagi, “saya nyampe aah”. “Saya banget Sin, belum dientot”, jawabnya.
Saya terkulai lemas karena telah nyampe, kontolnya langsung kuremas2 lagi. Dia kembali mencium bibirku dengan ganas, aku menyambut ciumannya. Lidahku segera melilit lidahnya dan ia menghisap lidahku yang masuk kemulutnya. Toketku terus diremas2nya. “Sin, isep kontolku dong”, pintanya, langsung saja aku mengubah posisi dan mulai menjilati kontolnya yang telah keras banget ngacengnya. Kepala kontolnya mulai kuemut dan tak lama kemudian kepalaku mulai mengangguk2, mengeluar masukkan kontolnya ke mulutku. Gilirannya yang melenguh, “Aku banget Sin”. nonokku yang berasa dekat mulutnya kembali menjadi sasaran, Lidahnya seketika menyerbu masuk dan mulai menjilat itilku lagi. Napsuku dengan kencang berkobar kembali.
Aku direbahkannya dan tubuhnya seketika menindihku sembari menciumi bibirku. kontolnya diberi pengarahan sampai berada pas di depan mulut nonokku, digosok-gosokkannya kontolnya di lipatan nonokku. Sensasinya benar-benar mengenakkan, saya memeluknya erat sekali sambil terus mengerang nikmat. nonokku semakin basah dan perlahan kontolnya yang besar mendesak masuk ke dalam nonokku.
Aku mengangkat kedua kakinya hingga selakanganku lebih terbuka lebar sehingga kontolnya dengan leluasa menerobos masuk nonokku. Saya mengeluh, “Aduh.., enak banget deh”. Ia itu kontolnya sudah masuk seluruh, ia membisu sejenak dan kemudian dengan perlahan mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk, semakin lama semakin pesat sampai memasuki nonokku sampe mentok. Dia terus mengenjotkan kontolnya dengan penuh napsu sambil melibas habis bibirku dan meremas toketku yang mengeras. Ciumannya mulai turun ke leherku, saya mendesah kenikmatan.
“saya hampir..” saya makin mendesah nggak karuan. Dia tidak memperdulikan eranganku, kontolnya terus dienjotkan keluar masuk nonokku dengan keras dan cepat. Saya terus mendesah desah, sementara enjotan kontolnya makin cepat saja kdealam nonokku. “haku ingin lagi.. Ahh..”, rintihku. “Saya juga Sin..”, balasnya. Enjotannya dipercepat dan kesudahannya pejunya muncrat memenuhi nonokku. Aku dengan itu, saya mengejang keenakan. Aku nyampe bersamaan dengan dia. nonokku terasa berdenyut2 meremas2 kontolnya.
“Aku banget Sin”, erangnya. Saya dipeluknya sambil mencium keningku, kon tolnya masih tertanam di nonokku sampai mengecil dengan sendirinya. Dia akhirnya mencabut kontolnya. Ranjang telah sungguh-sungguh berair oleh cairan kami berdua. Lalu kami berdua kembali tidur sambil berpelukan sebagian lama. Ketika bangun, segera dia mengajakku membersihkan diri, berpakaian dan cek out.